Memilih dan Memilah Ponsel Pintar yang Tepat untuk MXPlayer

Memilih dan Memilah Ponsel Pintar yang Tepat untuk MXPlayer


MXPlayer.

Memilih mungkin bagi sebagian orang bukanlah perkara sulit. Tapi bagaimana dengan memilah? Hanya segelintir orang yang bisa melakukannya. Terlepas dari apa objeknya, namun bisa Kami pastikan, memilah adalah perkara yang sangat pelik dan tak jarang membuat pusing.

Hi! Apa kabar? Semoga sehat dan berbahagia ya. Kali ini Kami berikan tulisan tentang memilih dan memilah ponsel pintar yang tepat untuk MXPlayer. MXPlayer bukanlah satu-satunya pemutar video yang bisa pengguna smartphone Android unduh. Banyak aplikasi pemutar video yang dapat diunduh di PlayStore salah satu alternatifnya adalah VLC. Tapi, kembali, bila sudah berbicara tentang kesukaan. Kami pun tidak punya kuasa untuk melarang mengunduh aplikasi MXPlayer.

Langsung saja. Kami berikan dua contoh ponsel pintar yang mendukung (baca: decoding playback) H264 1080p.


Display
IPS LCD 4.7” 720 x 1280 (720p)
IPC LCD 5.5” 1080 x 1920 (1080p)



System on Chips (SoCs)

CPU quad (4) cores 1.2GHz Cortex-A53
CPU octa (8) cores 1.7GHz Cortex-A53

GPU Adreno 306
GPU Mali-T760MP2




Xiaomi Redmi 2 mendukung decoding playback H264 1080p? Iya. Layar atau display yang di usung Xiaomi Redmi 2 tidak dapat menyembunyikan "ketangguhan" chipset atau SoCs yang diusungnya. Jika Kalian mengira Xiaomi Redmi 2 tidak dapat memainkan konten video H264 (AVC) 1080p hanya karena melihat display yang hanya beresolusi 720p, Kalian salah besar. Tapi ada satu hal yang membuat Kami bertanya-tanya. Sebagai si empunya MSM8916 Snapdragon 410, Qualcomm menyatakan jika Snapdragon 410 sanggup mendecode konten video H265 (HEVC). Wow!

Menggunakan bantuan aplikasi AIDA64 Kami mencoba untuk membuktikan pernyataan tersebut. Dapat dilihat bersama pada bagian CODEC bahwasanya Snapdragon 410 mampu melakukan decoder dan encoder H264 (AVC). Kamipun dibuat heran saat AIDA64 menampakan 'OMX.qcom.video.decoder.hevcswvdec : video/hevc'. Benarkah? Lalu apa artinya? Artinya SoCs yang sedang dibaca oleh AIDA64 mampu memainkan atau playback konten video H265 (HEVC) dengan cara SW (CPU) decoding.

Belum habis rasa penasaran Kami. Kami dikejutkan  dengan tampilan 'Codec video HW+' pada MXPlayer. Tampilan tersebut menunjukan H265 (HEVC) secara baku atau default sudah dalam status tercentang. Seharusnya itu tidak terjadi karena jika dilihat dari AIDA64, H265 (HEVC) dapat di proses dengan CPU (SW) dan bukannya GPU (HW/HW+). Berbekal konten video H265 (HEVC) 1080p24, Kami mencoba membuktikannya.

Hasilnya konten video H265 (HEVC) 1080p24 hanya dapat di decode oleh CPU (SW). Mengingat Xiaomi Redmi 2 yang Kami miliki hanya dibekali RAM sebesar 1GB, menyebabkan  konten tersebut menjadi kurang nyaman untuk ditonton. Lalu apakah dengan SoCs yang sama tapi dengan RAM yang lebih besar dapat membuat aktifitas menonton menjadi lebih nyaman?

Jawabannya iya. Dua ponsel pintar milik Kami, Lenovo A6000 Plus dan Xiaomi Redmi 2, memiliki perbedaan pada sektor RAM, penyimpanan internal dan ukuran layar. Tapi Lenovo A6000 Plus mampu memberikan performa playback konten video H265 (HEVC) lebih baik dan nyaman berkat kapasitas RAM yang lebih lapang yakni sebesar 2GB dan ditunjang layar berukuran 5".

Intinya. Menentukan sebuah ponsel pintar untuk dijadikan multimedia system lebih sulit bila dibandingkan dengan untuk bermain game dan berikut adalah tabel daftar ponsel pintar yang mendukung decoding HW/HW+ H264 (AVC) 1080p.

Smartfren
OPPO
Samsung
Himax
Xiaomi
Lenovo
Huawei
Andromax R2 (Snapdragon 415 MSM8929)
Neo 9 A37 (Snapdragon 410 MSM8916)
J5 2016 J510G (Snapdragon 410 MSM8916)
Pure III (MT6592)
Redmi 3S (Snapdragon 430 MSM8927)
A6010 (Snapdragon 410 MSM8916)
P8 Lite (HiSilicon Kirin 620)
Andromax R SE (Snapdragon 410 MSM8916)


Polymer (MT6592)

Vibe K4 Note (MT6753)
GR5 (Snapdragon 616 MSM8939)





Vibe K5 Plus (Snapdragon 616 MSM8939)






A7000 Plus (MT6752)









Kami mohon maaf bila pada tabel diatas Kami seolah hanya memasukan jajaran ponsel pintar dengan chipset Qualcomm Snapdragon dan MediaTek. Kami sengaja melakukan itu karena ponsel pintar yang beredar dipasar Indonesia, didominasi ponsel pintar berchipset Qualcomm Snapdragon dan MediaTek. Tapi bukan berarti chipset lainnya seperti HiSilicon Kirin, Intel Atom, NVidia Tegra, Samsung Exynos, Spreadtrum, ST-Ericsson NovaThor itu jelek, mereka hanya kalah pamor.

Baik. Sampai disini dulu ya tulisannya. Bila ada yang ingin meminta saran ponsel pintar yang tepat dan yang sesuai dengan anggaran, Kami bersedia membantu. Ya. Selamat liburan dan selamat menikmati film.