Memahami High Definition Audio

Memahami High Definition Audio


http://www.realtek.com/downloads/downloadsView.aspx?Langid=1&PNid=14&PFid=24&Level=4&Conn=3&DownTypeID=3&GetDown=false
Realtek
 High Definition Audio atau biasa dikenal sebagai HD Audio (dengan nama lain Azalia), adalah standar audio buatan Intel yang ditanamkan ke chipsetnya. Dengan kata lain, HDA merupakan standar untuk on-board audio kualitas tinggi. Artikel ini menyoal lebih jauh fitur HDA.

 Semua chipset Intel basis PCI Express seperti i915 dan i925 mensupport High Definition Audio. Standar ini menyuguhkan 2 fitur baru: multi-streaming, yang memungkinkan lebih dari satu sinyal audio dikirim ke perangkat audio berbeda misalnya untuk menonton DVD di ruang keluarga dengan mentransfer audio melalui wireless network sembari berbicara melalui perangkat voice over IP secara bersamaan di komputer desktop dan high quality audio.


 Sebelum HD Audio dirilis, on-board high quality audio hanya tersedia bilamana motherboard mempunyai high quality controller terpisah seperti Envy24 atau VIA, misalnya. Dengan teknologi HD Audio, southbridge chipset memproduksi high quality audio sendiri, tanpa perlu controller chip terpisah, yang menjadikan motherboard lebih mahal.

 Southbridge chipset hanya membutuhkan (coder/decoder) chip codec external untuk melakukan konversi digital/analog dan analog/digital (Gembos: / baca 'to'). Chip semacam ini tergolong murah dibanding full controller chip. Salah satu contoh codec yang kompatibel dengan Intel HD Audio adalah C-Media 9880

 HD Audio menghasilkan 7.1 surround audio dengan 192KHz sampling rate dan resolusi hingga 32-bit. Pada perangkat audio yang ditanam di chipset mensupport sampling rate dan resolusi maksimum masing-masing 48KHz dan 20-bit, bahkan mendukung konfigurasi 5.1 (6 channel surround).

http://www.dolby.com/us/en/index.html
Dolby Digital
 Intel mempromosikan High Definition Audio bersama Dolby Laboratories. Dolby adalah perusahaan yang menciptakan 3 audio level untuk PC menggunakan HD Audio: Dolby Sound Room (Entry-Level User), Dolby Home Theater (Mid-Range User) dan Dolby Master Studio (High-End User). Fitur ketiga level tersebut sebagai berikut :

 1. Dolby Sound Room. 2-channel audio mendukung teknologi Dolby Virtual Speaker dan Dolby Headphones. Kedua teknologi ini mensimulasikan 5.1 audio menggunakan hanya 2 speaker dengan mengandalkan terknologi Dolby Pro Logic II. Level ini mempunyai signal-to-noise ratio (Gembos: Baca 'SNR') setidaknya 75dB.

 2. Dolby Home Theater. 6-channel (5.1) audio dengan signal-to-noise ratio 85dB, memakai teknologi Dolby Pro Logic II.

 3. Dolby Master Studio. 8-channel (7.1) audio dengan signal-to-noise ratio setidaknya 95dB, memakai teknologi Dolby Pro Logic IIx dan Dolby Digital Live.

 Hal sangat menarik soal teknologi Dolby Pro Logic adalah ia memungkinkan sistem memakai 5.1 atau 7.1 audio dengan Dolby Pro Logic IIx sekalipun sumber audio hanya mempunyai 2-channel melalui pemakaian sejumlah filter.

 Ide dibalik istilah 'level' tadi adalah untuk memudahkan pengguna memahami apa itu on-board audio quality pada motherboard yang dibelinya. Caranya cukup melihat logo Dolby yang tercetak pada kotak kemasan motherboard (Sound Room, Home Theater atau Master Studio).

 Jika pernah mencobanya, Kamu bakal terkesan oleh teknologi Dolby Pro Logic IIx yang mampu memisahkan CD audio (yang hanya mempunyai 2-channel) menjadi 8-channel (7.1 format). Hasilnya sangat menakjubkan.

 Demikian pembahasan singkat hardware mengenai High Definition Audio (HD Audio). Ingat! Selalu hargai karya orang lain. Have a nice day dan terima kasih telah berkunjung ke - Blog Saya. ありがとう。:)